Satu-satunya hal yang membuat gagasan ini masuk akal adalah jika kita berpikir dengan menghindari problem berarti kita telah menguasainya.
Adakah jalan lain untuk menghadapi apa yang menakutkan bagi kita jika segala bentuk pertahanan tak lagi berguna? Ada sebuah solusi, yaitu dengan belajar dan memahami sifat-sifat ketakutan, hingga suatu hari rasa takut sendiri itu kehabisan cara yang membuat kita terus percaya pada guncangannya.
Poin-point berikut dapat membantu kita memahami reaksi-reaksi ketakutan yang biasa kita alami dengan paradigma yang baru. Secara keseluruhan, gagasan2 kunci berikut menceritakan tentang model pemahaman diri baru yang cukup kuat untuk menembus kerangkeng ketakutan, menghilangan keduanya, yang ditakuti dan yang menakutkan sekaligus. Cahaya yang tinggal kemudian adalah kebebasan.
- Kebangunan diri, dan tingkat kebebasan baru yang ditimbulkan, berawal dari melihat ke dalam apa yang tidak nyata, seperti halnya bebas dari teror mimpi buruk berawal dari menemukan bahwa Anda sedang tidur, bermimpi buruk.
- Tidak ada hal yang menakutkan kecuali hal itu berselisih dengan apa yang kita inginkan. Ketika hal ini terjadi, rasa takut bukanlah pada kejadiannya, tetapi di dalam diri kita, yang telah memutuskan bahwa untuk merasa aman, hidup harus melakukan berbagai hal terlebih dahulu.
Jadi, rasa takut yang kita rasakan ada di dalam lingkaran, bukan pada kenyataan bahwa hidup mungkin telah terjadi secara tak terduga. - Kekuatan ada dalam genggaman kita untuk menemukan bahwa jati diri kita tidak memiliki apapun untuk ditakuti, hanya, apa yang menjadikan kita takut adalah kala kita memandang keluar diri kita mencari kekuatan untuk menjadikan kita merasa tidak takut.
Disadur dari Be Your Self and Be Fearless oleh Guy Finley.